Kamis, 13 Juni 2013

SIKLUS AKUNTANSI

  Pencatatan Buku Besar dan Buku Tambahan
 
a.    Buku Besar (Ledger)
Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak      yang   memerlukannya   terutama   pimpinan   perusahaan   rnaka   perkiraan-perkiraan  yang  sudah  dihimpun  didalam  buku  harian  tersebut  harus  pula  dipisah-pisahkan  atau  digolongkan  menurut  jenisnya.  Menggolongkan  perkiraan  menurut  jenis  perkiraan  tersebut  dinamakan  menyusun  buku  besar  besar  itu  merupakan  penggolongan perkiraan menurut jenisnya.
Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan  yang  ditimbulkan  oleh  transaksi-transaksi  perusahaan  tersebut,  karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.
Judul  kolom  yang  mengidentifikasikan  perkiraan  buku  besar  menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.
Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal  kedalam  perkiraan  yang  sesuai  dalam  buku  besar.  Debet  dalam  jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit  dalam  buku  besar.  Transaksi  investasi  awal  oleh  Yudi  Makrnur  akan dipindahkan kebuku besar seperti tampak pada gambar 2.


b.    Buku Tambahan (Sub Ledger) 
Beberapa    perkiraan    memerlukan    penjelasan    secara    terperinci    untuk mendukung  pas-pas  Neraca  dan  Perhitungan  Laba-Rugi.  Pada  perkiraan  piutang diperlukan  penjelasan  kepada  siapa  kita  berpiutang  (nama  langganan)  dan  berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.
Untuk   mengetahui   perubahan   saldo   dari   tiap-tiap   langganan/   kreditur dibukalah  perkiraan  untuk  tiap  langganan/kreditur.  Kumpulan  yang  dari  terpisah perkiraan  ini  disebut  buku  besar  tambahan  (buku  tambahan)  .  Perkiraan  masing-masing  langganan  yang  membentuk  buku  besar  tambahan  disebut  buku  besar langganan  (buku  besar  piutang).  Demikian  juga  perkiraan  masing-masing  kreditor yang  membentuk  buku  besar  tambahan  disebut  buku  besar  kreditor  (buku  besar hutang).

Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan  buku  besar  tambahan,  sehingga  perkiraan  piutang  itu  disebut  perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.
Sumber  pencatatan  buku  tambahan  adalah  dari  buku  controlling  (perincian) piutang  dan  hutang  tahun  lalu  dan  transaksi,  sehingga  apabila  digambarkan  tampak seperti yang terdapat pada gambar 3.

5.    Neraca Lajur
Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap  saldo  masing-masing  perkiraan  dapat  perkiraan  akan  memiliki  saldo  debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya  menunjukkan  apakah  total  debet  sama  dengan  total  kredit.  Jadi  suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.
Gambar    4  adalah  neraca  saldo  dari  PT.  Yudi  Makmur  per  tanggal  31
Desember 199X.
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai  pengaruh  lebih  dari  satu  periode  akuntansi.  Itulah  sebabnya  neraca  ini disebut  dengan  neraca  saldo  yang  belum  disesuaikan.  Untuk  itu  diperlukan  jurnal penyesuaian.
Jurnal  penyesuaian  adalah  ayat  jurnal  yang  dibuat  pada  akhir  periode  untuk menempatkan    pendapatan    pada    periode    dimana    pendapatan    tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.
Jurnal  penyesuaian  akan  membuat  pengukuran  laba  periode  tersebut  lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
1.    Biaya-biaya yang masih harus dibayar 
2.    Pendapatan yang masih harus diterirna 
3.    Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu 
4.    Pendapatan yang diterima lebih dahulu 
5.    Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain 
6.    Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies) 
7.    Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih 
8.    Persediaan Barang dagangan.

6.    Laporan Keuangan 
Cara   penyiapan   laporan   keuangan   yang   terbaik   adalah   mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
a.    Laporan  laba  rugi  mencerminkan  laba  bersih  atau  kerugian  bersih  yang diperoleh  dengan  mengurangkan  beban  dari  pendapatan.  Karena  pendapatan dan  beban  juga  merupakan  perkiraan  Laporan  Perubahan  Posisi  Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan  kedalam  Laporan  Perubahan  Posisi  Keuangan.  Jika  diperhatikan, laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,-  menambah modal pemilik dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik.
b.    Modal  adalah  dalam  neraca,  jadi  nilai  sisa  akhir  dalam  Laporan  Perubahan Posisi  Keuangan  akan  dipindahkan  kedalam  neraca.  Nilai  ini  merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusuri melalui nilai Rp. 31.575.000,- pada gambar 6 ke gambar 7.

Panah-panah yang terdapat dalam Gambar 5, 6 dan 7, menunjukkan hubungan
antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca.

7.    Jurnal Penutup
Jurnal  Penutup  ialah  ayat  jurnal  yang  memindahkan  nilai  sisa  pendapatan, beban,  dan  pengambilan  pribadi  dari  masing-masing  perkiraan  ke  dalam  perkiraan modal.Pendapatan   yang   akan   menambah   modal   pemilik   dan   beban   serta pengambilan  pribadi  akan  mengurangi  modal  pemilik.  Pada  saat  ayat  penutup dipindah  bukukan  maka  perkiraan  modal  akan  menyerap  dampak  dari  nilai  sisa perkiraan   sementara   tersebut.   Walau   demikian,   pendapatan   dan   beban   akan dipindahkan  terlebih  dahulu  kedalam  perkiraan  yang  bernama  Ikhtisar  Laba  Rugi, yang  akan  mengumpulkan  jumlah  total  debet  dari  seluruh  jumlah  beban  dan  total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar laba rugi merupakan  suatu  "tempat  penyimpanan"  sementara  yang  akan  digunakan  pada proses   penutupan.   Kemudian   nilai   sisa   dari   Ikhtisar   laba   rugi   tersebut   akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a.    Mendebet   setiap   perkiraan   Pendapatan   sebesar   nilai   sisa   kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan  jumlah  total  pendapatan  kedalam  sisi  kredit  dari  Ikhtisar  laba rugi.
b.    Mengkredit  setiap  perkiraan  beban  sebesar  nilai  sisa  debetnya.  Mendebet Ikhtisar  laba  rugi  sebesar  jumlah  total  beban.  Ayat  jurnal  ini  memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
c.    Mendebet  Ikhtisar  laba  rugi  sebesar  nilai  sisa  kreditnya  dan  mengkredit perkiraan modal.
d.   Mengkredit  perkiraan  Pengambilan  Pribadi  sebesar  nilai  sisa  debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.

8.    Neraca Saldo Setelah Penutupan
Siklus  akuntansi  akan  berakhir  dengan  neraca  saldo  setelah  penutupan. Neraca  saldo  setelah  penutupan  adalah  pengujian  terakhir  mengenai  ketepatan penjurnalan  dan  pemindah  bukuan  ayat  jurnal  penyesuaian  dan  penutupan.  Seperti halnya  neraca  saldo  yang  terdapat  pada  awal  pembuatan  neraca  lajur,  neraca  saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan  untuk  meyakinkan  bahwa  buku  besar  berada  pada  posisi  yang  seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
Isi  perkiraan  Neraca  adalah  nilai  sisa  akhir  dari  daftar  permanen  yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara,  seperti  perkiraan  pendapatan,  beban  atau  pengambilan  pribadi,  karena
nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup (gambar 8).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar