Kunci
akuntansi
Sebagai sistem pencatatan
transaksi keuangan dalam suatu aktivitas usaha atau badan usaha, akuntansi
sebagai ilmu dan seni pencatatan adalah satu-satunya yang digunakan. Penggunaan
akuntansi sebagai sistem pencatatan atau istilah sederhananya sistem pembukuan
digunakan diseluruh dunia. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu
akuntansi telah menjadi ilmu yang digunakan sebagai sistem atau metode
pencatatan transaksi keuangan yang digunakan diberbagai dunia usaha di
Indonesia khususnya , dan di berbagai negara pada umumnya.
Kunci praktis dalam ilmu
akuntansi adalah pencatatan berpasangan dari peristiwa atau transasksi yang
terjadi yang mempengaruhi akun atau rekening dalam dunia usaha yang
bersangkutan, yaitu pencatatan berpasangan dari nominal transaksi yang harus di
catat di sisi DEBET dan yang harus di catat di sisi KREDIT. Semisal jika
terjadi transaksi keuangan pengeluaran kas sebesar Rp. 5.000.000,- untuk
pembayaran gaji pegawai; maka pencatatannya adalah pada rekening beaya Rp.
5000.000,- dicatat di sisi DEBET, dan pada rekening KAS dicatat nominal Rp.
5.000.000,- pada sisi KREDIT.
Suatu hal yang harus dipahami
bahwa pengertian DEBET adalah bukan berarti PENERIMAN dan pengertian KREDIT
adalah bukan berarti PENGELUARAN. Pengertian tentang Debet dan Kredit ini
masih banyak difahami oleh sebagian orang sedemikian itu. Adapun tepatnya DEBET
cukup diartikan sebagai pencatatan pada sisi KIRI dan KREDIT adalah
kolom/tempat pencatatan pada sisi KANAN ( Debet | Kredit ).
Adapun tentang macam-macam rekening
atau akun dalam dunia usaha atau yang ada pada aktivitas usaha dari suatu Badan
Usaha, pada dasarnya adalah hanya meliputi dari 5 (lima) kelompok akun yaitu :
1.
ASET
2.
KEWAJIBAN
3.
EKUITAS
4.
PENDAPATAN
5.
BIAYA.
Tentang kaitannya dengan pencatatan
pada sisi debet dan Kredit dari lima kelompok akun/rekening itu adalah sebagai
berikut:
1.
Pada
aset, jika terjadi pertambahan di catat di sisi Debet, jika terjadi pengurangan
dicatat disisi Kredit.
2.
Pada
kewajiban, jika terjadi pertambahan dicatat di sisi Kredit, jika terjadi
pengurangan dicatat disisi Debet.
3.
Pada
ekuitas, jika terjadi pertambahan dicatat disisi Kredit, jika terjadi
pengurangan dicatat disisi Debet.
4.
Pada
pendapatan, jika terjadi pertambahan dicatat disisi Debet, jika terjadi pengurangan
dicatat disisi Kredit.
5.
Pada
biaya, jika terjadi pertambahan dicatat disisi Kredit, jika terjadi pengurangan
dicatat disisi Debet.
Dengan difahaminya kunci singkat
akuntansi ini, maka tentunya tidak akan ada kesulitan atau kekeliruan
dalam mengerjakan pencatatan transaksi keuangan yang dimulai dari
pencatatan jurnal hingga tersusunnya laporan keuangan dalam bentuk NERACA DAN
PERHITUNGAN RUGI/ LABA dari suatu badan usaha atau perusahaan.
Asiikkk .
BalasHapusalus eung blog na !
saha heula atuh nu nyieunna .
Hapushe he